Makanan
ini adalah masuk sebagai kuliner tradisional khas Makassar. Konro bakar banyak
ditemui di Kecamatan Ujung Pandang atau di kawasan Lapangan Karebosi Makassar.
Agar dikenang dan dipahami, Dinas Pariwisata Makassar pun mematenkan cerita
awal mula dari konro bakar. Kabid Destinasi Pariwisata Makassar Andi Karunrung
mengatakan konro bakar merupakan variasi kering dari sop konro yang muncul pada
tahun 2000-an.
Konro
bakar terinspirasi dari masakan modern seperti steak. Walaupun proses
memasaknya ala barat tetapi bumbu yang digunakan tetap tradisional Makassar.
Konro bakar disajikan dengan bumbu kacang khas Makassar dengan taburan bawang
goreng diatasnya dan kuah sop konro serta nasi putih. Konro bakar ini mirip
tapi beda dengan sate Madura. Namun rasa dan proteinnya tentunya tak
tertandingi.
2. Ayam Taliwang
Ayam
Taliwang adalah makanan khas Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang
berbahan dasar daging ayam. Daging ayam tersebut dibakar dengan bumbu cabai
merah kering, bawang merah, bawang putih,tomat, terasi goreng, kencur, gula
merah, dan garam. Makanan ini biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok
yang lain, misalnya plecing kangkung.
Harga : Rp. 35.000,- / porsi
3. Nasu Palekko
Nasu
Palekko adalah salah satu kuliner khas suku Bugis yang terbuat dari Daging
Bebek yang dipotong-potong kecil seperti dicincang, atau disebut Daging Bebek
Cincang. Dimana dalam proses pembuatannya, daging bebek yang sudah disembelih
dan dikuliti serta dicincang lalu dicuci bersih. Kemudian diberi cuka atau
jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis-nya.
Adapun
bumbu-nya terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, sereh, garam,
bumbu rempah-rempah lainnya serta cuka. Biasanya, cuka yang digunakan adalah
cuka yang terbuat dari mangga muda. Cuka dan bawang putih atau jeruk nipis
biasanya digunakan juga untuk menghilangkan bau amis pada daging. Kemudian
bumbu tersebut di giling halus lalu dicampur potongan daging bebek sebelum
dimasukkan kedalam penggorengan yang kemudian diaduk hingga matang untuk
disajikan.
Nasu
Palekko umumnya memiliki rasa yang cukup pedas dan bisa membuat merah telinga
serta mempunyai aroma tersendiri karena menggunakan minyak goreng yang berasal
dari lemak kulit bebek itu sendiri. Rasa pedas pada Nasu Palekko ini biasanya
sudah tercium dari jarak jauh aromanya yang menyengat dan sungguh menggoda iman
untuk menikmatinya.
Nasu
Palekko’, masakan khas bugis, kususnya di daerah Sidrap dan Pinrang, Sulawesi
Selatan. Penggemar bebek pasti akan menyukai masakan ini. Daging bebeknya
empuk, tidak amis dan kaya bumbu. Yang istimewa lagi dari bebek ini adalah,
rasanya yang luar biasa pedas… membakar mulut !!!
Bebek
yang dimasak bumbu pedas ini, dipotong kecil-kecil, isinya terdiri dari leher,
kepala dan jeroan bebek. Kaya bumbu khas bugis, super pedas, lebih pedas dari
bebek goreng yang ada di Bukan Bebek Biasa.
Harga : Rp. 36.000,- / porsi
4. Coto Makassar
Coto makassar atau coto mangkasara
adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari
jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan
bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang
diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan
ketupat dan "burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni
sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang.
Coto makassar diperkirakan telah ada
semenjak masa Kerajaan Gowa di abad ke-16. Dahulu hidangan coto bagian daging
sapi sirloin dan tenderloin hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga
kerajaan. Sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau
abdi dalem pengikut kerajaan.
Saat ini coto mangkasara sudah
menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga
restoran. Masyarakat umum juga menyukai bagian daging sapi atau kerbau yang
terletak di bagian punggung (sirloin) itu. Sementara beberapa penjual memberi
pilihan daging sapi atau jeroan, atau campuran keduanya, untuk dihidangkan.
Sejak bulan November 2008 coto
makassar telah dipilih sebagai salah satu menu yang dihidangkan pada
penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar.
Harga : Rp. 25.000,- / porsi
tampilan brosur kurang menarik selain itu gambar yang digunakan juga tidak terlalu jelas. penulisan pada brosur juga harus diperharikan baik dari warna dan font yang digunakan. (saya berikan nilai 2)
BalasHapus